Foto: Tribunnews.com |
Ekonomi surut bisnis ruang kantor disewakan juga surut – Savills Indonesia konsultan properti sekaligus lembaga riset ternama, mencatat nilai penyerapan ruang kantor disewakan untuk kawasan CBD atau central business district membukukan nilai terendah dalam masa waktu 10 tahun terakhir pada Juni 2015.
Jumlah permintaan akan ruang kantor di lokasi bisnis CBD pun diperkirakan akan tetap rendah sampai tempo 2 tahun mendatang berbarengan dengan laju perkembangan ekonomi dalam Negeri yang sedang dalam proses pemulihan.
Anton Sitorus, Head of Research & Consultancy dari Savills mengatakan, hingga tempo paruh pertama tahun ini dari jumlah pasokan space kantor yang ada sebanyak 228.000 m2, jumlah luas ruang kantor yang terserap hanya sebanyak 16.000 m2 saja.
Jika dibandingkan dengan data pada periode yang sama di tahun 2014 lalu, tingkat penyerapan ruang kantor tahun ini turun sampai 60%.“Ini merupakan nilai tingkat terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir,” tutur Anton dalam risetnya yang kemudian dikutip oleh laman Bisnis.com, pada Jumat (2/10/2015).
Anton juga mengungkapkan, tingkat penyerapan ruang kantor yang rendah karena di picu aktivitas bisnis yang tengah melambat saat ini. Ditambah lagi dengan sentimen pemilik modal atau investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini, yang pada akhirnya mempengaruhi bisnis sewa ruang kantor. Yang akibatnya, para calon penyewa atau tenant lebih banyak menunggu kondisi ekonomi yang sedang berlangsung.
Sebagaimana di ketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 4,67% di kuartal kedua 2015, ini adalah level terendah sejak tahun 2009. Selain itu, indeks harga saham gabungan atau IHSG pun terus tertekan sejak awal tahun 2015. Pada penutupan pasar Kamis (1/10/2015), indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup pada nilai 4.254. Padahal, pada awal tahun 2015
IHSG sempat menyentuh nilai 5.219.
Anton mengatakan, proyeksi permintaan terhadap ruang kantor yang rendah membuat tambahan pasokan bakal mencapai tingkat kekosongan yang semakin tinggi. Savills Indonesia memprediksikan jumlah kekosongan ruang kantor dapat mencapai 20% pada tahun 2019 mendatang.
Itulah tadi berita mengenai dampak ekonomi Indonesia saat ini yang sedang surut, sehingga menyebabkan surutnya bisnis ruang kantor disewakan. Semoga kondisi perekonomian Indonesia segera membaik, sehingga geliat bisnis sewa kantor kembali tinggi. (berita properti ini disadur dari laman properti.bisnis.com)
Posting Komentar